1. Pengantar
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil didik perlu adanya suatu bekal
kemampuan yang professional melalui jalur pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan merupakan suatu jalan atau langkah positif untuk membentuk anggota
Polri yang professional sehingga nantinya mampu mengatasi masalah-masalah atau
kendala-kendala yang akan dihadapi di lapangan. kendala-kendala yang sering
dihadapi di lapangan antara lain adalah adanya suatu situasi perjuangan untuk
mempertahankan hidup karena faktor kendala lapangan, cuaca, dan iklim sehingga
hal tersebut merupakan suatu ancaman yang perlu diatasi dengan kesiapan
pengetahuan, mental, fisik dan kesehatan yang prima. Dengan demikian untuk
menghadapi berbagai kesulitan tersebut perlu adanya latihan bertahan hidup (
survival ).
2. Standar Kompetensi
Memahami dan melaksanakan bertahan hidup di hutan (Survival Hutan).
PENGERTIAN BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL), FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB, ASPEK PSIKOLOGIS
PADA SITUASI SURVIVAL, MOTIVASI SURVIVAL, FAKTOR-FAKTOR PENTING UNTUK TETAP
HIDUP, TEKANAN YANG TIMBUL PADA SITUASI SURVIVAL DAN MASALAH YANG DIHADAPI.
Kompetensi dasar
Memahami beberapa hal yang berhubungan dengan bertahan hidup ( survival )
Indikator Hasil Belajar
1. Menyebutkan pengertian Survival
2. Menjelaskan pengertian Survival
3. Menyebutkan faktor-faktor Penyebab Survival
4. Memaparkan aspek psykologis pada situasi Survival
5. Menjelaskan motivasi Survival
6. Menyebutkan faktor-faktor penting untuk tetap hidup
7. Menjelaskan tekanan-tekanan yang timbul pada situasi Survival
8. Menerangkan permasalahan yang dihadapi saat melaksanakan survival
9. Menerangkan permasalahan yang dihadapi saat melaksanakan survival
10. Menjelaskan bentuk medan.
11. Menjelaskan jenis medan.
1. Pengertian bertahan hidup (Survival)
1.1. Pengertian Survival
Survival berasal dari kata “SURVIVE” yang artinya berjuang untuk hidup. Faktor
keberhasilan dalam survival adalah faktor “Mental” karena hanya berkat mental
yang tinggi kita bisa keluar dari segala kesulitan. Latihan survival, dapat
juga dikatakan sebagai latihan “membajakan Mental Manusia” (membuat mental
seseorang sekeras baja).
Secara umum, “Survival” adalah tindakan yang paling awal bagi mahluk hidup
untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, dimana makluk hidup
melakukan sesuatu tindakan untuk melindungi dirinya dari berbagai ancaman agar
tetap hidup.
1.2. Pengertian Survival hutan
Survival hutan adalah suatu tindakan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman
binatang buas dan kondisi alam untuk kelangsungan hidup dalam situasi dan
kondisi terdesak.
2. Faktor-faktor Penyebab Survival
§ Kehabisan
perlengkapan/perbekalan dari suatu perjalanan.
§ Kecelakaan dalam suatu
perjalanan dengan pesawat udara atau kapal laut.
§ Tersesat di suatu
daerah asing atau rawan.
§ Meloloskan diri di
suatu daerah yang belum dikenal.
§ Lingkungan suatu daerah
yang belum dikenal.
§ Hal-hal lain yang belum
pasti (kekurangan pangan, kekurangan oksigen, dll).
§ Kondisi terjepit oleh
ancaman binatang buas dan kondisi alam.
§ Tersesat di suatu
pantai.
§ Keterbatasan perbekalan
/ perlengkapan.
§ Lingkungan yang belum
dikenal.
3. Aspek psykologis pada situasi
Survival
§ Penyelesaian situasi
survival, membutuhkan tingkat emosi dan kepercayaan sehingga dapat
menyelesaikan problema mempertahankan hidup.
§ Menyadari akan
kepentingan hidup, sehingga dapat mempetahankan hidup, maka perlu mengatasi
beberapa problema dalam situasi survival.
4. Motivasi Survival
Problema mengenai lingkungan gunung, rimba, laut merupakan suatu pengetahuan,
sehingga setiap problema yang timbul pada situasi survival dapat dihadapi
dengan tenang serta sikap yang positif.
5. Faktor-faktor penting untuk tetap
hidup
§ Adanya kemauan yang
besar untuk tetap hidup.
§ Kondisi fisik dan alat
alat yang dapat membantu.
§ Kondisi mental untuk
mengatasi rasa takut, sunyi, tersesat atau rasa jenuh.
§ Pengetahuan dan
pengalaman.
6. Tekanan-tekanan yang timbul pada
situasi Survival
6.1. Stress mental dan fisik (panik dan kelelahan / kurang tidur)
6.2. Ketakutan :
Untuk mengatasi rasa takut, maka perlu belajar mengatasi rasa takut terhadap
alam, Misalnya :
§ Membuat perlindungan
terhadap teriknya matahari atau hujan.
§ Menampung air hujan
§ Mencari sesuatu untuk
dimakan, dll.
6.3. Sunyi :
Perasaan ini timbul karena adanya kesempatan melamun, memberikan kesempatan
pada pikiran untuk berhayal yang akhirnya menimbulkan pikiran-pikiran jahat.
Cara mengatasi perasaan ini dengan cara melakukan kegiatan, humor sendiri, dan usahakan
untuk gembira sekalipun ini berat untuk dilaksanakan.
6.4. Rasa tersesat :
Buatlah catatan, hari, tanggal, minggu, yang telah berlalu ingatlah perjalanan
anda tiap hari berapa jauh, kemana anda bergerak.
6.5. Rasa jemu :
Waktu yang terluang adalah musuh yang sangat kuat dan berbahaya bagi mental
setiap orang yang terpisah dari orang-orang lain.
6.6. Rasa haus, ini ditimbulkan karena rasa takut.
6.7. Rasa lapar, disebabkan oleh rasa takut dan rasa haus yang dapat
menimbulkan efek kurang gizi.
6.8. Rasa panas dan dingin karena cuaca.
6.9. Rasa bosan (masa bodoh depresi-frustasi)
6.10. Rasa terisolasi ( sunyi dan terkurung sendiri )
6.11. Kelainan tingkah laku (tergantung situasi dan kondisi survival)
6.12. Penyusunan situasi survival membutuhkan tingkat kekuatan emosi dan
spririt yang tinggi, kepercayaan terhadap agama sangat berpengaruh dalam
memperbesar kekuatan emosi dan spirit untuk tetap hidup, dimana :
§ Setiap orang mempunyai
kewajiban moral dan etik untuk mengatasinya.
§ Kekuatan untuk mengatasi
rasa takut dan keraguan, harus datang dari diri sendiri.
§ Kepercayaan kepada diri
sendiri akan memperbesar kemauan hidup.
§ Kepercayaan kepada
Tuhan YME / Agama merupakan sumber kekuatan pribadi dalam mengatasi tekanan
yang timbul pada situasi survival.
7. Permasalahan yang dihadapi saat
melaksanakan survival
7.1. Keadaan Alam :
§ Cuaca : Dingin, angin,
hujan, basah, kering,
panas dll.
§ Medan : Tebing, Lembah,
Hutan, Sungai,
Gunung, rawa dll.
7.2. Masalah diri sendiri : fisik dan mental.
7.3. Masalah mahluk hidup lainnya :
§ Musuh / manusia
(apabila dalam keadaan perang).
§ Binatang ataupun
tumbuhan.
8. Kondisi medan survival
8.1. Bentuk Medan :
8.1.1. Untuk mengetahui tinggi rendahnya medan, dikenal dengan:
§ Medan mendatar
§ Medan tidak datar.
8.1.2. Untuk mengetahui adanya rintangan-rintangan yang dapat mempengaruhi
lintasan perjalanan dikenal dengan :
§ Medan terpotong
§ Medan tidak terpotong
8.1.3. Untuk mengetahui adanya pandangan medan dikenal dengan :
§ Medan tertutup
§ Medan terbuka
8.1.4. Dalam kenyataannya di lapangan, bentuk medan yang sempurna seperti
tersebut di atas jarang dijumpai, kebanyakan merupakan gabungan dari bentuk
tersebut.
8.2. Jenis Medan :
8.2.1. Hutan Pantai (0-50 m dpl) terdiri dari :
§ Hutan payau (bakau /
Mangrove)
§ Hutan pantai yang tidak
tergenang air
§ Hutan rawa
§ Hutan gambut
8.2.2. Hutan dataran rendah (50-500 m dpl) terdiri dari :
§ Hutan rimba
§ Hutan belukar
§ Hutan musim (monsoon)
§ Hutan rumput (savanna)
8.2.3. Hutan pegunungan ( di atas 500 m dpl ) terdiri dari :
§ Hutan hujan pegunungan
§ Hutan lumut
§ Hutan kerdir
§ Padang rumput.
Untuk lebih lengkapnya bisa di downoad disini